Youtube Si Anak Emas Google - Berita Teknologi kembali menghadirkan sebuah wacana terkait dengan sebuah situs dari perusahaan internet terkemuka dunia. Sebuah situs layanan video Youtube yang selama ini sangat populer di dunia internet dianggap oleh beberapa pihak mendapatkan perlakuan istimewa dari pemiliknya yaitu Google.
Google saat ini tengah melaksanakan sistem algoritma pencarian baru mereka, yang akan merubah penilaian terhadap page rank sebuah situs. Dengan sistem algoritma baru ini konten-konten seperti film serta lagu tidak akan ditampilkan pada halaman awal mesin pencarian Google. Konten-konten bajakan ini akan di letakkan di halaman belakang dari search engine Google.
Hal ini sebagai upaya dari Google dalam menanggapi pembajakan di dunia maya. Banyak pihak-pihak yang mendesak Google untuk "menghukum" konten-konten bajakan tersebut dari hasil pencarian Google. Bahkan pada bulan Juli lalu Google mandapat laporan sekitar 4,3 juta URL untuk dihapus karena dianggap sebagai situs yang mempublikasikan konten bajakan.
Lalu bagaimana dengan Youtube? Bukankah di Youtube juga terdapat jutaan video bajakan? Bahkan beberapa pemilik hak cipta menyebutkan bahwa Youtube adalah sebuah situs yang menghadirkan banyak video bajakan. Google pun memberikan pernyataan yang melegakan banyak kalangan bahwa pihaknya akan lebih ketat dalam memeriksa konten-konten yang yang dibagikan pada Youtube serta akan mencopot video yang dianggap sebagai video bajakan.
Namun tampaknya langkah Google tersebut masih dianggap tidak cukup dalam memberantas pembajakan pada situs berbagi video Youtube. Masih muncul banyak pendapat yang menyebutkan bahwa Youtube merupakan anak emas dari Google dan Google dianggap tidak serius dalam memberantas konten bajakan yang ada pada Youtube. Hal ini dapat dilihat dari pemberian ranking yang tinggi oleh Google terhadap Youtube. Padahal di dalam Youtube terdapat video-video yang dilaporkan sebagai konten bajakan dari para pemilik hak cipta.
Lalu benarkan bahwa Google menganak emaskan Youtube karena situs ini merupakan satu-satunya situs berbagi video yang paling populer di dunia maya dan sampai saat ini masih belum ada yang menandinginya? -Youtube Si Anak Emas Google
Google saat ini tengah melaksanakan sistem algoritma pencarian baru mereka, yang akan merubah penilaian terhadap page rank sebuah situs. Dengan sistem algoritma baru ini konten-konten seperti film serta lagu tidak akan ditampilkan pada halaman awal mesin pencarian Google. Konten-konten bajakan ini akan di letakkan di halaman belakang dari search engine Google.
Hal ini sebagai upaya dari Google dalam menanggapi pembajakan di dunia maya. Banyak pihak-pihak yang mendesak Google untuk "menghukum" konten-konten bajakan tersebut dari hasil pencarian Google. Bahkan pada bulan Juli lalu Google mandapat laporan sekitar 4,3 juta URL untuk dihapus karena dianggap sebagai situs yang mempublikasikan konten bajakan.
Lalu bagaimana dengan Youtube? Bukankah di Youtube juga terdapat jutaan video bajakan? Bahkan beberapa pemilik hak cipta menyebutkan bahwa Youtube adalah sebuah situs yang menghadirkan banyak video bajakan. Google pun memberikan pernyataan yang melegakan banyak kalangan bahwa pihaknya akan lebih ketat dalam memeriksa konten-konten yang yang dibagikan pada Youtube serta akan mencopot video yang dianggap sebagai video bajakan.
Namun tampaknya langkah Google tersebut masih dianggap tidak cukup dalam memberantas pembajakan pada situs berbagi video Youtube. Masih muncul banyak pendapat yang menyebutkan bahwa Youtube merupakan anak emas dari Google dan Google dianggap tidak serius dalam memberantas konten bajakan yang ada pada Youtube. Hal ini dapat dilihat dari pemberian ranking yang tinggi oleh Google terhadap Youtube. Padahal di dalam Youtube terdapat video-video yang dilaporkan sebagai konten bajakan dari para pemilik hak cipta.
Lalu benarkan bahwa Google menganak emaskan Youtube karena situs ini merupakan satu-satunya situs berbagi video yang paling populer di dunia maya dan sampai saat ini masih belum ada yang menandinginya? -Youtube Si Anak Emas Google
Komentar :
Post a Comment
Bagi Pembaca Yang Baik, Di Mohon Setelah Membaca Artikel Tinggalkan Komentar Sebagai Bentuk Dari Solidaritas Anda