Indonesia Tertinggal Karena Blackberry. Mengapa Indonesia tertinggal dengan negara-negara maju macam Amerika, Prancis,Jepang maupun tetangga dekatnya yaitu Singapura? Disaat negara-negara tersebut melesat jauh, negara kita justrus masih sibuk dengan urusan dalam negeri yang semrawut. Lalu kenapa juga para pekerja di negara kita seolah kalah produktivitas dibandingkan para pekerja pada negara-negara maju tersebut?
Padahal produktivitas para pekerja mempengaruhi kinerja perusahaan. Tanpa adanya produktivitas dari para pekerja, ide-ide dari pemimpin perusahaan tidak akan bisa direalisasikan. Salah satu alasan mengapa para pekerja di negara Indonesia kalah produktiv dengan pekerja dari negara lainnya adalah karena pekerja di negara kita mayoritas menggunakan smartphone Blackberry.
Coba perhatikan, karyawan yang bekerja di bank, instansi pemerintahan, maupun perusahaan-perusahaan swasta mayoritas adalah pengguna gadget besutan RIM tersebut. Bahkan banyak dari kalangan ini yang mengatakan bahwa bila sudah terjun ke dunia kerja, smartphone Blackberry adalah wajib hukumnya. Tanpa Blackberry dengan fasilitas BBMnya, komunikasi antar karyawan akan terhambat, yang gilirannya akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
Namun tampaknya orang-orang ini lupa bahwa Blackberry hanya booming di negara Indonesia. Di negara macam Singapura, Amerika maupun China, Blackberry tidak begitu diminati. Tapi mengapa produktivitas para pekerja di negara-negara tersebut lebih maju dari pekerja di Indonesia? Padahal mereka tidak pada pakek Blackberry lhoo? Selain itu komunikasi antar karyawan juga tetap terhubung dengan baik.
Jawabannya cuma 1, orang-orang yang memakai Blackberry terlalu sibuk BBMan sehingga bukannya komunikasi terjalin dengan baik, justru produktivitas menurun disebabkan mereka sibuk BBMan.Nah terbukti kan fasilitas BBM justru memberi dampak buruk bagi si pemegang Blackberry.Indonesia Tertinggal Karena Blackberry
knp y kasusnya beda ama whatsup, messenger dan fasilitas2 pesan gratis lainnya...
klo saya pemakai BB khusus karena pelanggan2 toko yg rata2 meminta PIN BB utk komunikasi lebih lancar...
tpi overall postingan ini bagus, karena memeberi contoh efek negatif dari BB
terlalu mengada ngada ... karena pengguna BB dinegara lain yg maju juga besar, walau secara persentase lebih tinggi indonesia, lah emang klo gak pake BB indonesia makin maju? saya rasa banyak juga pekerja yang lelet dan gak produktif gara2 pake nexian, iphone DLL ... mentalnya aja dah jeblog itu mah
thanks bro atas infonya. Jadi aku gak jadi deh beli blackberry :)
bb sucks!! ngga guna kecuali buat jualan online doank...sisanya uselles
Wah bener bro, alal komunikasi kan gak cuman BBM, sama2 buat chatting asikan pake YM, BB kan ngetren doang, orang2 bli bb juga kadang ikut2an temannye, ^^, maaf kalo salah, ^^
ane pengguna baru BB tapi gak ngehambat buat kerja
Pakai Nokia 3310 aja, multifungsi dan tahan lama.
Salah satu kehebatan manusia: mengkambinghitamkan segala sesuatu ketika terjadi masalah.
@aryanto:
hahahaha gara2 artikel ini membuat anda mengurungkan niat untuk membeli BB..tapi memang menurut saya mending bli smartphone dg OS selain Blackberry aja
Ya, bb , engga lah , HP Mahal fitur minimal , sayang . Dipakai setahun rusak .
mau2nya aja dibdoh2in ma RIM g mau bka server di Indo eh mau buat pabrik di malingsia utk djual ke Indo,kcian emg kte mntal ngra trjajah
@vhiezcarra:
yaa mungkiin anda salah satu dari beberapa profesional yang tidak terkena dampak negatif dari BB..berarti anda seorang pribadi yg Good
Untuk semua yang merasa setuju dengan artikel di atas berarti anda semua bisa dikatakan benar2 memahami suatu gadget beserta fungsinya. jadi anda membeli gadget memang sesuai dengan kebutuhan dan kesengangan akan suatu teknologi. karena memang BB selama ini secara fitur dan kegunaan, masih kalah dibandingkan vendor lain. Bukti lain dari semakin tidak populernya perangkat ini adalah badan pertahanan US yg sebelumnya seluruh anggotanya di wajibkan memakai BB, kini dialihkan untuk menggnakan smartphone berbasis Android atau iOS
memang benar sekali...tp semua tergantung orngnya.